Analisis ketidaksesuaian penerapan ISO 9001:2008 pada PT. Sahabat Rubber Industries menggunakan checklist yang didasarkan atas persyaratan ISO 9001:2008. Evaluasi dilakukan bersama management representative perusahaan dengan melakukan pengamatan terhadap penerapan dokumen mutu. Identifikasi kendala ini perlu dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menghambat perusahaan dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Kendala yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 ini yaitu

  1. Kendala yang dihadapi perusahaan pada klausul 4

Analisis yang dilakukan pada klausul 4, ditemukan dua hal yang menjadi kendala dalam menerapkan klausul ini yaitu kurangnya kontrol MR dan keterbatasan peralatan

  1. Kendala yang dihadapi perusahaan pada klausul 5 yaitu ada beberapa kendala yang menjadi penyebab buruknya penerapan pada klausul 5. Kendala tersebut adalah kurangnya komitmen manajemen, kurangnya sosialisasi penerapan sistem manajemen mutu, kurangnya ketelitian dalam perbaikan dokumen dan kurangnya komunikasi antar departemen maupun karyawan.
  2. Kendala yang dihadapi perusahaan pada klausul 6 yaitu dalam klausul ini yang menjadi kendala adalah keterbatasan waktu dan kurangnya pemahaman karyawan dalam melakukan penilaian kompetensi karyawan serta keterbatasan peralatan.
  3. Kendala yang dihadapi perusahaan pada klausul 7 adalah perusahaan mengalami beberapa kendala dalam memenuhi persyaratan klausul ini. Kendala tersebut antara lain: koordinasi antar sub departemen buruk, kurangnya pemahaman, keterbatasan waktu dan kurangnya ketelitian.
  4. Kendala yang dialami perusahaan pada klausul 8 adalah ada beberapa kendala yang menghambat penerapan klausul ini di perusahaan. Kendala tersebut adalah: kurangnya kontrol dari MR, kurangnya pemahaman dan belum dibentuknya tim audit internal perusahaan.

Perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan dalam memperbaiki penerapan ISO 9001:2008 diantaranya yaitu :

  1. Klausul 4 adalah untuk memperbaiki penerapan sistem manajemen mutu, perusahaan perlu melakukan beberapa perbaikan pada klausul 4. Diantaranya adalah perbaikan fungsi kontrol MR, pengadaan peralatan untuk pelabelan dokumen (dilakukan oleh MR) dan penggandaan dokumen asli menjadi tanggung jawab management representative.
  2. Klausul 5 yaitu terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki pada klausul 5. Perbaikan komunikasi internal oleh management representative, perbaikan dokumen tanggung jawab dan wewenang oleh manajer HRD, melakukan tinjauan manajemen dilakukan oleh management representative dan perlu dipertimbangkan untuk menunjuk management representative baru demi kelancaran pelaksanaan sistem manajemen mutu perusahaan.
  3. Klausul 6 yaitu pada klausul 6, perusahaan dapat melakukan beberapa perbaikan. Diantaranya adalah: pengumpulan data profil karyawan oleh manajer HRD, penilaian karyawan oleh manajer HRD dan pengadaan peralatan.
  4. Klausul 7 yaitu pada klausul 7 yang merupakan persyaratan untuk realisasi produk, perusahaan perlu melakukan banyak perbaikan untuk efektivitas sistem manajemen mutunya. Perbaikan tersebut adalah penambahan dokumen pada bagian produksi oleh manajer produksi, kontrol pengisian form oleh management representative, update dokumen master terkait formulasi bahan oleh manajer logistik, evaluasi supplier oleh manajer logistik, verifikasi produk oleh manajer inventory, pengendalian produksi oleh manajer PPC, dan kalibrasi eksternal alat ukur oleh manajer maintenance.
  5. Klausul 8 yaitu pada klausul 8 yang merupakan persyaratan pengukuran, analisis dan perbaikan, perusahaan harus melakukan beberapa perbaikan. Perbaikan tersebut adalah perbaikan fungsi kontrol MR, survey kepuasan pelanggan oleh manajer HRD dan melakukan audit mutu internal yang dikoordinasikan oleh management representative.

 

Sumber :

https://media.neliti.com/media/publications/131971-ID-analisis-penerapan-sistem-manajemen-mutu.pdf(JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

(ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 MENGGUNAKAN GAP ANALYSIS TOOLS (Studi Kasus PT. Sahabat Rubber Industries, Malang)